Sabtu, 30 Juli 2011

Geografi kelas x

I. Pengertian Geografi
Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geographika yang diperkenalkan oleh Erasthotenes.Geo berarti bumi dan graphika berarti lukisan atau tulisan. Jadi, geographika artinya lukisan atau tulisan tentang bumi. Istilah geografi kemudian dikenal dalam berbagai bahasa, seperti geography (Inggris), die geographie atau die erdkunde (Jerman), geographie (Prancis), dan geografie atau ardrijkskunde (Belanda).
Istilah ilmu geografi sering diidentikkan dengan ilmu bumi. Namun, istilah ilmu bumi tidak dipakai lagi sekarang karena ilmu geografi berbeda dengan ilmu bumi. Ilmu bumi lebih cocok dikaitan dengan ilmu geologi. Ilmu bumi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang bumi, dari kulit sampai pada isi perut bumi dan hal-hal yang saling mempengaruhi. Sementara itu, ilmu geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan hubungannya dengan manusia, hewan, dan tumbuhan beserta lingkungannya.
Pengertian geografi berkembang sejalan dengan pemikiran dan pengenalan manusia tentang lingkungan. Geografi juga berkembang mengikuti perkembangan budaya manusia. Pada awal abad ke-2, Claudius Ptolomaeus berpendapat bahwa geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi, Cludius Ptolomeaus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi scara umum. Hasil kumpulan petanya dibukukan dalam atlas Ptolomeaus.
Pada abad ke-20, James berpendapat bahwa geografi adalah ilmu yang melihat keteraturan gejala-gejala yang ada di permukaan bumi, yang saling berasosiasi hingga memberikan karakteristik atau ciri tertentu pada suatu tempat, sehingga dapat dilihat adanya persamaan dan perbedaan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain.
II. Pengertian/defenisi geografi
A. Menurut Ahli Indonesia
1. Bintarto (1977)
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi dan unsur bumi dalam ruang dan waktu.
2. I Made Sandy
Geografi adalah ilmu yang berusaha mengemukakan, menemukan dan memahami persamaan-persamaan dan perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi, geografi melihat segala sesuatu dalam kaitannya dengan ruang. Penekanan utama bukanlah pada substansi tetapi pada sudut pandang keruangan.
3. Menurut IGI (dalam seminar lokakarya di Semarang 1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geografi dari sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, terdapat kesamaan pandangan dalam mendefenisikan geografi yaitu bahwa geografi itu mencakup:
• Bumi sebagai tempat tinggal
• Hubungan interaksi manusia dengan lingkungannya
• Dimensi ruang dan waktu
• Pendekatan spsial (keruangan), ekologi (lingkungan), dan regional (kewilayahan).
B. Menurut Ahli Luar Negeri/Eropa
1. Barlom
Mengatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari proses-proses yang bersifat lingkungan dan gejala pola-pola yang dihasilkannya. Gejala-gejala tersebut memberikan ciri pada bagian tertentu di muka bumi.
2. Wregley
Geografi adalah suatu disiplin yang berorientasi pada masalah interaksi antara mausia dengan lingkungannya
3. M. Yeates
Geografi adalah ilmu pengetahuan tentang pembagian rasioanal dan lokasi berbagai karakteristik di atas permukaan bumi.
4. Bernand Varen (1622-1650) Jerman
Geographia generalis : geografi adalah campuran dari matematika dengan membahas kondisi bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda-benda langit lainnya.
Membagi geografi menjadi 2 yaitu:
a) Geografi umum: membahas karakteristik bumi secara umum tidak tergantung keadaan wilayah yang mencakup:
• Terrestrial: pengetahuan tenang bumi secara keseluruhan satu bentuk dan ukurannya
• Astronomis: hubungan bumi dengan bintang-bintang yang merupakan cikal bakal ilmu kosmografi
• Komparatif: deskripsi lengkap mengenai bumi, letak dan tempat-tempat di permukaan bumi
b) Geografi khusus: tentang wilayah tertentu menyangkut wilayah luas/sempit yang mencakup:
• Atmosferis: iklim
• Litosferis: menelaah permukaan bumi meliputi relief, vegetasi an fauna
• Manusia: penduduk, perniagaan, dan pemerintahan.
5. Immanuel Kant (1724-1821)
Physische geographie : geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan bumi
6. Alexander von Humboldt (1769-1859)
geografi fisik modern: geografi adalah kaitan bumi dengan matahari dan prilaku bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan bosfer.
7. Karl Ritter (1779-1559)
geografi modern: geografi adalah suatu telah tentang bumi sebagai tempat hidup manusia. Hak yang menjadi objek studi semua fenomena di permukaan bumi
8. Friederich Ratzel (1844-1904)
politische geographie: geografi adalah wilayah geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Mempelajari pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan manusia
9. R. Harsthone
geografi bertujuan menjelaskan secara akurat, teratur dan rasional tentang karakteristik variabel di permukaan bumi.
10. Elswolrth Huntington (1876-1947)
geografi adalah studi tenatng fenomena permukaan bumi beserta penduduk yang menghuninya.
11. Paul Vidal de la Blache (1845-1918)
posibilisme (kemugkinan) dalam konsepnya genrede vic atau mode of live (cara hidup) geografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana proses produksi di lakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.
12. Halford Mackinder (1861-1947)
geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.
III. Ruang Lingkup Geografi
Objek kajian geografi dapat dibedakan atas 2 aspek yaitu:
a. Aspek fisik, meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis
b. Aspek sosial meliputi aspek antropologi, politis, dan ekonomis
Ruang lingkup kajian geografi serta kaitannya dengan ilmu lain
Hubungan: – interaksi biologi dan geografi → biogeografi
- interaksi antropolgi dan geografi → etnografi/antropografi
- interaksi matematika dan geografi → geo matematika
Jika bumi di pandang sebagai teori lingkungan hidup. Permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi 3 lingkungan:
1) Lingkungan Fisik (physical environment) / abiotik: segala sesuatu di sekitar manusia berupa makhuk tak hidup, misalnya: tanah, air, udara, cahaya matahari
2) Lingkungan biologis (biological environment) / biotik: segala sesuatu di sekitar manusia berupa makhluk hidup, misalnya: binatang, tumbuhan, termasuk di dalamnya manusia.
3) Lingkungan sosial (social environment): segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan/ aktivitas manusia baik dalam hubungan dengan lingkungan alam maupun hubungan antar manusia.
IV. Ilmu-Ilmu Penunjang Geografi
Untuk memperjelas ruang lingkup geografi, beberapa disiplin ilmu yang sangat erat kaitannya dengan geografi atau merupakan cabang-cabang dari ilmu geografi:
1. Geologi: ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan: kejadian struktur, komposisi, sejarah, dan proses perkembangannya
2. Geofisika: Ilmu yang mengkaji sifat-sifat bumi again dalam dengan metode teknik fisika, seperti mengukur gempa bumi, gravitasi, medan magnet, dsb.
3. Meteorologi: Ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, angin, dsb.
4. Astronomi: Ilmu yang mempelajari benda-benda langit di luas atmosfer bumi, seperti matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa
5. Bigeografi: studi tentang penyebaran makhluk hidup secara geografis di muka bumi ini
6. Geomorfologi: Studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut
7. Hidrografi: ilmu yang berhubungan ilmu pencatatan, survei serta pemetaan laut, danau ,sungai dsb.
8. Oseanografi: Ilmu yang mempelajari lautan, misalnya: sifat air laut, pasang surut, arus, kedalaman, dsb
9. Paleontologi: Ilmu tentang fosil-fosil serta bentuk-bentuk kehidupan di masa purba yang terdapat di bawah lapisan-lapisan bumi
10. Antropogeografi: Ilmu yang mempelajari penyebaran bangsa-bangsa di muka bumi di lihat dari sudut geografis (etnografi)
11. Geografi matematik: Ilmu geografi yang berkenaan dengan perkiraan bentuk, ukuran serta gerakan bumi: lintang dan bujur geografi, meridian, paralel, luas permulaan bumi (geo.teknik)
12. Geografi historic: Cabang geografi yang mempelajari bumi ditinjau dari sudut sejarah dan perkembangannya
13. Geografi regional: cabang geografi yang mempelajari suatu kawasan tertentu secara khusus, misalnya: geografi Asia Tenggara, Geo. Timur Tengah dsb.
14. Geografi politik: cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi geografi ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara
15. Geografi fisik: Cabang geografi yang mengkaji tentang bentuk dan struktur permukaan bumi, yang mencakup aspek geomorfologi dan hidrologi
16. Geografi manusia: cabang geografi yang mengkaji tentang aspek sosial, ekonomi, dan budaya penduduk.
KONSEP GEOGRAFI
Konsep dasar geografi merupakan konsep yang paling penting dalam menggambarkan struktur ilmu ataupun hakekat suatu ilmu. Konsep ilmu geografi pada hakekatnya adalah studi keruangan tentang gejala-gejala geografi. Manusia merupakan salah satu unsur dari gejala geografi, sehingga studi geografi mengkaji tentang gejala-gejala nyata dalam kehidupan manusia. Gejala geografi yang ada di sekitar kita, merupakan hasil keseluruhan hubungan keruangan faktor fisik dan faktor manusia. Dari hasil studi gejala alam yang nyata, akan terbentuk suatu pola abstrak terhadap gejala yang dikaji. Pola abstrak inilah yang disebut konsep. Pola abstrak tersebut berkenaan dengan gejala yang kongkrit tentang geografi, oleh sebab itu dinamakan konsep geografi.
I. Macam-Macam Konsep Geografi
Dalam geografi dikenali sejumlah konsep, sebagaimana yang dikemukakan oleh :
a. Getrude Whipple
Mengemukakan 5 konsep geografi yaitu : (1) bumi sebagai planet (2) variasi cara hidup (3) variasi wilayah alamiah (4) makna wilayah bagi manusia (5) pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia.
Dalam mengungkapkan konsep geografi harus selalu dihubungkan dengan penyebarannya, relasinya, fungsinya, bentuknya dan proses terjadinya. Contoh ungkapan konsep “ variasi cara hidup “ terabstraksikan melalui mata pencaharian penduduk, proses terbentuknya mata pencaharian itu, penyebaran mata pencarian itu, jumlah penduduk yang bekerja pada masing-masing mata pencaharian itu, dan dinamika mata pencaharian itu.
b. Menurut Warman J. Hendry
Ada 15 konsep ilmu geografi, yaitu :
1 wilayah atau regional
2. lapisan hidup atau biosfer
3. manusia sebagai faktor ekologi dominan
4 globalisme atau bumi sebagai planet
5. interaksi keruangan
6. hubungan areal
7. persamaan areal
8. perbedaan areal
9. keunikan areal
10. persebaran areal
11. lokasi relatif
12. keunggulan komperatif
13. perubahan yang terus menerus
14. sumber daya dibatasi secara budaya
15. bumi bundar di atas kertas yang datar atau peta.
c. Menurut Daljoemi
Mengemukakan 7 konsep geografi yaitu :
1. Penghargaan budayawi terhadap bumi
Lingkungan bukanlah suatu kombinasi unsur alam yang menuntut adaptasi dari masyarakat secara ketat dari masa ke masa. Kenyataannya masyarakat pada masa yang berbeda-beda, menafsir lingkungan alamnya berbeda-beda sesuai dengan perkembangan pandangan hidupnya. Misalnya pandangan religius sebagai masyarakat Jawa terhadap laut selatan dan Donolyo Wonogiri yang keramat pada masa lalu. Sejalan engan teknologi mengubah car pandang manusia terhadap lingkungan alam sekitar sebagai sumber daya. Penanganan manusia terhadap sumberdaya, baik secara eksplorasi maupun eksploitasi tergantung dari:
a. Tingkat pendidikan masyarakat
b. Kompetensi teknik
c. Semangat kewiraswastaan
d. Organisasi ekonomi
e. Stabilitas politik
f. Kebijakan pemerintah
2. Konsep regional / wilayah
Suatu wilayah dipandang memiliki homogenitas dalam hal bentuk bentang alamnya dan corak kehidupannya (mata pencahariannya, mentalitas penduduknya).
Contohnya: Wonosari (DIY) sebagai daerah kapur (karst) maka daerah tersebut dapat kita identifikasikan daerahnya adalah:
a. Daerahnya tandus
b. Penduduknya miskin
c. Pola migrasi kuat
d. Masyarakatnya pekerja keras yang bersemangat
3. Pertalian wilayah
Hubungan antar unsur alam dalam suatu wilayah menghasilkan suatu proses yang memberikan ciri khusus kepada wilayah yang bersangkutan. Misalnya: NTT kombinasi yang menguntungkan antara keadaan curah hujan, suhu, vegetasinya, jenis tanah, dan topografi menjadikan wilayah tersebut penghasil daging ternak sapi
4. Lokalisasi
Pemusatan suatu kegiatan pada wilayah yang terbatas, pemusatan justru menambah fungsi wilayah.
Contoh: * Surabaya sebagai kota pelabuhan sekaligus sebagai kota industri
* Yogyakarta sebagai kota budaya sekaligus menjadi kota pendidikan dan pariwisata
5. Interaksi keruangan
Kekhususan suatu wilayah, misalnya dalam hal hasil dapat mendorong berbagai bentuk kerjasama, saling tukar jasa dengan wilayah lain. Perbedaan wilayah mendorong interaksi berupa pertukaran manusia (migrasi), barang (perniagaan) dan kebudayaan. Lokalisasi yang sentral membawa banyak kemajuan sedangkan lokasi yang menyendiri mengakibatkan keterpencilan dan kemunduran.
6. Skala wilayah
7. Konsep perubahan
Kondisi saat ini adalah hasil dari proses yang berjalan lama dari zaman dahulu melalui aneka perubahan. Perubahan ada yang berjangka pendek saeperti cuaca dan musim dan ada yang berjangka panjang seperti perubahan iklim.
Berdasarkan pada ke 7 konsep tersebut seorang ahli geografi akan bekerja dari ruang permukaan bumi tempat ia hidup. Pokok-pokok lainnya yang perlu dipahami oleh para ahli geografi adalah sebagai berikut :
1. Persebaran gejala-gejala di permukaan bumi
2. Hubungan antara gejala yang satu dengan gejala lain di tempat atau wilayah yang bersangkutan.
3. Hubungan antara gejala yang satu dengan gejala lain di tempat atau wilayah lain.
4. Efek satu atau lebih gejala yang ada.
5. Bervariasinya gejala dari tempat ke tempat.
6. Mengapa gejala ada di tempat-tempat tertentu, tetapi di tempat lan tidak ada.
7. Pembauran gejala keruangan.
8. Gerakan-gerakan gejala yang bertimbal balik.
9. Mengapa gejala munculnya tak teratur.
10. Bentuk jaringan aneka gejala.
11. Kepadatan dan pengelompokan gejala.
12. Lokasi dan lokalisasi gejala.
13. Pembatasan adanya penduduk dan kegiatannya di suatu tempat.
14. Efek dari kegiatan di suatu tempat terhadap tempat lain.
Dengan memahami masing-masing pokok di atas, para ahli yang mempelajari geografi diajak untuk memahami hal-hal berikut.
a. Hubungan manusia dengan bumi, dengan segala keuntungan maupun hambatannya bagi kehidupan.
b. Ketergantungan manusia sampai batas-batas tertentu terhadap ruang permukaan bumi tempat ia hidup.
c. Upaya manusia memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan ruang dan jarak.
d. Dengan bekal pemahaman itu semua diharapkan manusia mampu mengatur kondisi permukaan bumi dan memanfaatkannya.
Konsep Essensial Geografi Menurut Para Ahli Geografi Indonesia.
1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi ini terbagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut terkait dengan garis lintang dan garis bujur. Lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari wilayah lain.
2. Konsep Jarak
Konsep ini mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan.
3. Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan ( accessibility ) tidak selalu berkaitan dengan jarak namun juga medan.
4. Konsep Pola
Pola ini berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka Bumi.
5. Konsep Morfologi
Konsep ini terkait dengan pembentukan morfologi muka Bumi.
6. Konsep Aglomerasi
Konsep aglomerasi menjelaskan mengapa suatu fenomena geografi cenderung mengelompok.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Konsep ini berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Tiap wilayah mempunyai potensi yang bisa dikembangkan, sehingga nilai kegunaannya optimal.
8. Konsep Interaksi/interpendensi
Interaksi merupakan hubungan saling atau timbal balik antar beberapa hal.
9. Konsep Diferensiasi Areal
Konsep ini mempertegas bahwa antara satu tempat dengan tempat yang lain memiliki perbedaan.
10. Konsep Keterkaitan Ruangan
Perbedaan potensi wilayah antar yang satu dengan yang lain akan mengakibatkan atau mendorong terjadinya interaksi berupa pertukaran barang, manusia ataupun budaya.
METODE PENDEKATAN GEOGRAFI
Pandangan filsafat sangat mempengaruhi paradigma kurikulum geografi. Berdasarkan perkembangannya ada tiga pendekatan utama atau tradisi geografi yang dipakai dalam mempelajari geografi. Ketiga pendekatan tersebut adalah :
a. Tradisi Keruangan
Mengkaji geografi dengan memfokuskan pada persoalan geometri hubungan-hubungan keruangan dan perpindahan keruangan
b. Tradisi Studi Wilayah
Mengkaji geografi dengan perhatian yang terpusat pada karakteristik essensial tempat-tempat atau kawasan
c. Tradisi Kajian Hubungan Manusia dan Alam
Perhatiannya berfokus pada aspek interaksi manusia dan lingkungannya
Dalam geografi modern yang dikenal dengan geografi terpadu ( integral geography) para ahli geografi tidak memfokuskan kajiannya pada objek material. Akan tetapi lebih pada sudut pandang keilmuannya sehingga mereka tidak membedakan objeknya antara fisik dan nonfisik. Akibatnya, kajian tradisi geografi berpusat pada ilmu kebumian khususnya pada karakteristik fisik permukaan bumi dan tidak lagi melalui pendekatan telaah geografi. Oleh karena itu, untuk menemukan masalah geografi modern khususnya geografi terpadu digunakan tiga pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Keruangan
Yaitu suatu metode yang menekankan pada eksistensi ruang untuk meng akomodasikan kegiatan manusia. Dalam pengertian ini segala sesuatu yang berkaitan dengan sebaran objek dalam ruang dapat disoroti dari berbagai ukuran antara lain pola, struktur, proses, asosiasi dan kecenderungan.
Pendekatan keruangan terbagi tiga:
a. Pendekatan Topik (perhatian utama)
Dalam mempelajari suatu masalah geografi di wilayah tertentu, dapat mengadakan pendekatan dari topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya di daerah tertentu, topik yang menjadi perhatian utama adalah kelaparan, maka kelaparan inilah yang menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik. Kelaparan di daerah tersebut di ungkapkan jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebarannya, intensitasnya, interelasinya dengan gejala yang lain, dan keterkaitannya dengan masalah lain secara keseluruhan.
b. Pendekatan aktivitas manusia (human activities)
Bagaimana kegiatan manusia/kegiatan penduduk di suatu daerah yang bersangkutan. Dapat ditinjau dari penyebarannya, interelasinya dan deskripsinya dengan gejala-gejala yang berkenaan dengan aktivitas. Apakah aktivitas itu berlangsung di pegunungan, dekat dengan sungai, jauh dari sungai, di pantai dsb.
Dari penyebaran kegiatan, dapat diungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, hidrografi, keadaan komunikasi, transportasi, keadaan tinggi
c. Pendekatan Regional/wilayah
1. Suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan dari wilayah lainnya.
2. Mendekati suatu gejala/masalah dari region tempat gejala atau masalah tersebut tersebar. Penekanan utama pada ruang. Misalnya masalah kelaparan, diwilayah mana saja kelaparan terjadi? Penyebaran dapat diungkapkan sebab kelaparan itu, interelasinya dan interaksinya maka dilakukan deskripsi gejala kelaparan pada daerah bersangkutan.
Menurut Hadi Sabari (2004) mengungkapkan 7 tema analisis:
1. Spasial Pattern analisis
Sebaran elemen-elemen pembentuk ruang
contoh: analisis pola pemukiman, pola penggunaan lahan, pola aliran sungai
2. Spatial structure analisis
Penekanan pada susunan elemen-elemen pembentuk ruang, dengan mengidentifikasi susunan keruangan
Contoh: struktur ruang kota dan struktur bentuk lahan vulkan
3. Spatial process analisis
Penekanan pada keruangan yang divisualisasikan pada perubahan dengan melibatkan minimal 2 dimensi temporal (waktu) untuk menggali perubahan
Contoh: perubahan penggunaan lahan pada suatu daerah dalam waktu 10 tahun dan perubahan dari desa ke kota.
4. Spatial interaction analisis
Menekankan pada interaksi antar ruang.
Contoh interaksi anta wilayah
5. Spatial organization analisis
Menekankan pada keterkaitan antara ketampakan satu dengan yang lainnya secara individual.
Contoh: analisis daya tarik objek wisata, sistem permukiman si suatu wilayah
6. Spatial Association analisis
Menekankan pada asosiasi keruangan antara berbagai ketampakan pada suatu ruang atau menekankan pada keterkaitan fungsional atas sebaran keruangan dengan gejala lainnya.
Contoh: hubungan kepadatan penduduk dengan kriminalitas
7. Spatial Tendency analisis
Menekankan pada upaya mengetahui kecenderungan perubahan suatu gejala. Dapat dilakukan berdasarkan space base analysis dan time base analysis.
Contoh: Arah perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah
Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H:
a) What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi
b) Where (dimana), untuk mengetahui tempat fenomena ala terjadi
c) When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam
d) Who (siapa), untuk mengetahui subjek/pelaku yang menyebabkan fenomena alam terjadi
e) How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam
Salah satu contoh fenomena alam adalah gempa bumi di Yogyakarta dan Jateng tanggal 27 Mei 2006. Gempa merupakan fenomena alam yang sangat merugikan manusia. Analisis peristiwa gempa bumi di Yogyakarta dan Jateng dilakukan dengan mengajukan pertanyaan berikut:
a) Apa fenomena alam yang terjadi ? gempa bumi
b) Kapan terjadinya? 27 Mei 2006
c) Dimana terjadi gempa bumi tersebut? Sebagian wilayah D I Yogyakarta dan Kab. Klaten Jateng
d) Mengapa terjadi peristiwa itu? Karena adanya pergerakan lempeng tektonik
e) Siapa/apa yang menyebabkannya? Adanya tumbukan antara 2 lempeng tektonik
f) Bagaimana gempa bumi itu terjadi? Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik yang terus bergerak. Ketiga lempeng tersebut adalah lempeng Eurasia, Indo Australia dan Fasifik. Apabila terjadi tumbukan lempeng mengakibatkan gempa bumi. Jai, gempa bumi di Yoyakarta terjadi karena tumbukan lempeng indo Australia dan Eurasia yang menyebabkan lempeng indo Austalia menujam ke bawah lempeng Eurasia di zona subduksi
2. Pendekatan Ekologi (Ecological Approach)
Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisis satuan gejala atau masalah geografi dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi.
Pendekatan ini tidak hanya menekankan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu prilaku dan fenomena lingkungan. Prilaku mencakup 2 aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Interaksi kedua inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Terdapat perbedaan yang khas antara studi geografi dengan ekologi dalam menganalisis suatu fenomena di permukaan bumi, salah satu teori di dalam pendekatan dan analisis ekologi adalah teori lingkungan. Geografi memandang lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan sosial.
Contoh kerangka analisis pendekatan ekologi:
Batas
Letak
Luas
Bentuk
Tumbuhan
Manusia
Hewan
Tanah
Iklim
Air
Tradisi adat
Kelompok
Masyarakat
Pemerintah
Kepartaian
Menggunakan keenam (6) pertanyaan geografi bisa dilakukan. Contoh analisis yang lain mengenai terjadinya banjir di Sinjai, dapat diawali dengan tindakan:
a. Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana seperti jenis tanah, topografi, dam vegetasi di lokasi itu.
b. Identifikasi sikap dan prilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut
c. Identifikasi budi daya yang ada kaitannya dengan alih fungsi lahan
d. Menganalisis hubungan antara budidaya dan dampak yang ditimbulkannya hingga menyebabkan banjir
e. Menggunakan hasil analisis, mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah
3. Pendekatan Komplek Wilayah
Pendekatan ini merupakan integrasi dari pendekatan keruangan dan ekologi. Pendekatan ini menekankan pada kompleksitas gejala dari eksistensi wilayah.. Analisis geografi dalam pendekatan ini mempelajari fenomena atau kejadian berdasarkan hubungan aspek-aspek suatu wilayah tertentu yang berkaitan dengan wilayah lainnya.
Artinya, permasalahan yang dikaji dalam pendekatan kompleks wilayah adalah permasalahan keruangan komplek antar wilayah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya pada satu ruang tertentu.
Contohnya: permasalahan banjir. Untuk mengatasi banjir, tidak mungkin yang diatasi daerah yang terkena banjir saja. Jika yang di atasi hanya daerah yang terkena banjir masalah banjir tidak akan dapat teratasi. Hal ini disebabkan permasalahan banjir terkait dengan sistem DAS (Daerah Aliran Sungai). Jadi untuk mengatasi permasalahan banjir harus diperhatikan wilayah bawah (dataran rendah), wilayah tengah (hilir), dan wilayah atas (hulu).
PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga berfungsi sebagai pegangan atau pedoman dasar dalam memahami suatu fenomena. Untuk melakukan pengamatan terhadap unsur alam dan manusia terdapat beberapa prinsip yang harus dipegang, yang menjadi dasar dalam pengkajian dan pengungkapan gejala, variasi, faktor-faktor masalah geografi. Di muka bumi terdapat beberapa gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia, timbulnya gejala alam tidak dapat diminta dan tidak dapat pula ditolak oleh manusia. Corak kehidupan manusia sedikit banyak dipengaruhi oleh gejala alam.
Beberapa gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia antara lain:
 Iklim
 Gempa bumi
 Vulkanisme
 Bentuk medan
 Bentuk permukaan bumi
Beberapa prinsip geografi antara lain:
a) Prinsip Penyebaran
Yaitu : suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan dan manusia. Dengan memperhatikan dan menggambarkan persebaran fakta tadi dalam ruang, pengungkapan persoalan dalam ruang, pengungkapan persoalan yang berkenaan dengan gejala dan fakta dapat terarah dengan baik.
b) Prinsip Interelasi
Yaitu: suatu hubungan saling terkait dalam ruang antara gejala yang satu dengan yang lain. Setelah pola persebaran dan fakta geografi dalam ruang terlihat, hubungan antara faktor fisis dan faktor manusia dapat terungkap. Berdasarkan antara hubungan itu, pengungkapan karakteristik gejala atau fakta geografi di tempat atau wilayah tertentu juga dapat dilakukan.
c) Prinsip Deskripsi
Yaitu: penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/dipelajari. Deskripsi selain disajikan dengan tulisan juga dengan kata-kata tapi dapat juga disajikan dengan grafik, diagram, tabel, gambar atau peta.
Contoh deskripsi dengan tabel:
Kepadatan penduduk menurut pulau Indonesia tahun 2000
NO Pulau Luas (km2) Kepadatan per km2
1
2
3
4
5
6
7 Sumatera
Jawa
Bali dan Nusa tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua 482.393
127.499
73.135
547.891
191.800
77.871
421.981 94
953
148
22
79
30
5
d) Prinsip Korologi
Yaitu: gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau dari sebarannya, interelasinya, interaksinya dan integrasinya dalam ruang. Hal ini dikarenakan suatu ruang akan memberikan karakteristik pada kesatuan gejala. Prinsip korologi merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini merupakan ciri dari geografi modern. Pada prinsip korologi ini, gejala, fakta dan masalah geografi ditinjau persebarannya, interelasinya, interaksinya dalam hubungan pada ruang tertentu. Faktor sebab dan akibat terjadinya suatu gejala dan masalah selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang yang bersangkutan. Ruang ini memberikan karakteristik pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk.
ASPEK-ASPEK GEOGRAFI
Kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas sehingga ilmu lainnya banyak yang berkaitan dengan geografi keterkaitan ini dapat dibedakan menurut aspek fisik dan aspek sosial, kedua aspek ini yang menjadi dasar pembagian ilmu geografi menjadi dua cabang utama.
A. Aspek fisik
Aspek fisik adalah semua kenampakan fisik yang ada dipermukaan bumi atau ilmu dari geografi yang mempelajari peristiwa alam yang terjadi di permukaan bumi baik di darat, laut, maupun udara beserta gaya yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.
Yang termasuk aspek fisik adalah:
a. Lapisan air ( Hidrosfer)
b. Lapisan permukaan kulit bumi (Litosfer)
c. Lapisan udara (Atmosfer)
Dalam mempelajari aspek fisik tersebut diatas maka ada perlu ilmu khusus yang mempelajari antara lain:
a. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
b. Pedologi adalah ilmu yang mermpelajari tentang tanah (ilmu tanah)
c. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air
d. Meteorologi adalah ilmu ytang mampelajari tentang atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, dan angin dan sebagainya.
B. Aspek sosial
l Adalah seluruh masalah sosial, budaya, ekonomi yang terjadi karena aktifitas manusia dipermukaan bumi, atau mempelajari hubungan dan pengaruh secara timbal balik antara penduduk dan keadaan alam serta aktivitas dari usaha manusia dalam menyesuaikan diri dengan keadaan alam demi kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam mempelajari aspek sosial ilmu geografi terbagi atas:
a. Geografi penduduk adalah ilmu yang mempelajari struktur, proses, dan persebaran penduduk disuatu wilayah.
b. Geografi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tata laku manusia dalam lingkungan
c. Geografi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang aktifitas manusia dalam mengelola sumber daya alam dan persebarannya dipermukaan bumi.
Dalam geosfer peristiwa alam banyak yang berkaitan dengan kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung manusia dapat merasakan sedangkan secara tidak langsung berpengaruh terhadap manusia walaupun manusia tersebut tidak merasakan.
Kajian aspek fisik dan sosial dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari antara lain:
a. Gejala pada atmosfer menimbulkan perubahan musim sehingga kemudian muncul jenis pakaian yang digunakan penduduk.
b. Gejala hidrosfer menimbulkan besar kecilnya cadangan air didalam tanah
c. Gejala biosfer menimbulkan kondisi biologi lingkungan, kemudian mempengaruhi keadaan lingkungan fisik
d. Gejala antroposfer menimbulkan kondisi lingkungan kehidupan tertentu, kemudian mempengaruhi keadaan lingkungan sosial.
SEJARAH BUMI
I. PROSES TERJADINYA BUMI
Berdasarkan penelitian para ahli astronomi, bumi adalah sebuah planet (benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri)dan berputar pada orbitnya, diterangi oleh sebuah bintang (benda langit yang mempunyai cahaya sendiri)yang dalam hal ini adalah matahari. Untuk memahami proses terbentuknya bumi, diterangkan oleh para ahli dengan teori-teori terjadinya tata surya dan jagad raya karena bumi termasuk salah satu planet dalam system tata surya kita.
Bumi terbentuk dalam waktu yang sangat panjang. Bumi merupakan bagian dari gumpalan gas yang terlepas dari gumpalan unitnya. Walaupun gumpalan itu terlepas jauh, namun gumpalan itu terus berputar mengelilingi gumpalan intinya, yaitu matahari. Gumpalan-gumpalan gas inilah yang disebut planet. Gumpalan-gumpalan gas ini kemudian mendingin, menjadi keras dan padat. Di planet yang kita huni inilah yang disebut dengan kerak bumi. Berikut ini beberapa teori mengenai terbentuknya bumi dan tata surya yang dikemukakan oleh para ahli terdahulu.
Teori tentang Terbentuknya Bumi dan Tata Surya
A. Teori Kondensasi /Solar Nebula /Teori Kabut
(Imanuel Kant 1724-1804 )
Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1755 oleh Immanuel Kant, seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Pada tahun 1796, teori ini dikembangkan oleh seorang ahli matematika Prancis, Pierre de Laplace.
Teori ini mengungkapkan bhawa di jagad raya terdapat gumpalan kabut pijar yang berputar perlahan-lahan. Akibat perputaran itu, sebagian massa kabut terlepas membentuk gelang-gelang yang mengelilingi bagian utama kabut itu. Bagian tengah kabut itu lama kelamaan menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari. Sementara itu, bagian kabut sekitarnya berubah menjadi planet-planet beserta satelitnya.
B. Teori Pasang Surut Bintang (James Jeans dan Harold Jeffreys 1971)
Pada masa dahulu kala, ada sebuah bintang yang melintas dekat ke matahari. Adanya gaya tarik bintang tersebut membuat permukaan matahari menjadi pasang surut. Sebagian massa matahari itu tertarik ke arah bintang, sehingga membentuk sebuah tonjolan seperti cerutu. Tonjolan tersebut terputus dan akhirnya terlepas dari matahari. Massa gas yang terlepas tadi membentuk tetesan – tetesan raksasa dengan ukuran yang berbeda-beda. Tetesan ini membeku dan menjadi planet-planet yang ada di alam semesta ini. Peristiwa inilah yang menyebabkan planet-planet terletak pada satu bidang edar dan besar kemungkinan pada suatu saat nanti membentuk satu garis lurus. Teori pasang surut bintang di kembangkan oleh dua orang sarjana berkebangsaan Inggris, James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1971.
Kelemahan teori ini:
1. Bintang apakah yang lewat itu
2. Apakah bintang itu hanya lewat sekali
3. Berapa jarak antara bintang itu dengan matahari pada waktu berpapasan
C. Teori Peledakan Bintang
Seorang ahli astronomis Inggris, Fred Hoyle mengemukakan sebuah teori yang dikenal peledakan bintang pada tahun 1956. Menurut teori ini, kemungkinan matahari memiliki kawan berupa sebuah bintang dan pada mulanya berevolusi satu sama lainya. Suatu ketika bintang tersebut memadat dan terjerat ke dalam orbit keliling matahari. Bintang ini selanjutnya meledak di ruang angkasa. Materi-materi ledakan itu akhirnya menjadi planet-planet. Teori ini juga disebut sebagai teori bintang kembar. Teori ini didukung oleh banyak ahli astronomi karena ternyata telah diketahui memang ada.
D. Teori Planetesimal / Vorteks (forest ray moulton dan tc chamberlain tahun 1900)
Mengemukakan didalam kabut itu terdapat material padat yang berhamburan disebut planetesimal, benda padat itulah yang saling menarik diantara sesamanya karena gaya tarik masing-masing, sehingga lama kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan planet.
E. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsaeker dan G.P kuiper)
Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu yang jumlahnya sangat banyak. Lebih dari 15.000 juta tahun yang lalu salah satu gumpalan membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan, dengan adanya pilinan, gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram, yaitu tebal dibahagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan cahaya. Bagian tengah itu kemudian menjadi matahari. Partikel-partikel bagian tepi membentuk planet-planet dan satelit, oleh karena itu bahan-bahan planet tersebut proto-planet.
F. Teori Big Bang (Teori ledakan besar)
Sekitar 10-20 miyar tahun yang lalu, terjadi ledakan besar dari gas panas yang mengakibatkan terbentuknya alam semesta ini. Ledakan besar ini memuntahkan segala sesuatu yang membentuk alam semesta. Alam semesta mengembang dan menjadi dingin. Pecahan-pecahan yang dimuntahkan oleh ledakan yang dingin itulah yang menjadi berbagai jenis atom, galaksi, bintang dan planet. Alam semesta terus mengembang dan galaksi saling menjauh membentuk tata surya yang didalamnya termasuk bumi kita. Teori ini dikembangkan oleh seorang ahli fisika pada tahun 1981, Alan Guth.
Dari beberapa teori dapat dilihat bahwa bumi terbentuk bersamaan dengan terjadinya jagat raya dan dalam waktu yang lama. Namun, bumi tidak berhenti berproses sejak terbentuk hingga sekarang, sehingga bumi selalu mengalami perkembangan dan perubahan.
Sesudah bumi terjadi bersama denga planet-planet maka bahan bahan yang lebih berat menggumpal di dalam intinya, sedangkan keraknya terdiri dari unsur-unsur Silisium dan Aluminium. Sesudah itu menyusul lapisan yang agak dalam lagi, dengan unsur utama Silisium dan Magnesium. Lebih ke dalam lagi terdapat lapisan yang banyak mengandung unsur persenyawaan logam Sulfida. Yang paling dalam adalah inti, yang mengandung Besi dan Nikel
Era Sejarah Pembentukan bumi dapat dibagi empat, yaitu:
1. Prakambrium
Lapisan –lapisan selalu terdapat di bawah lapisan yang mengandung fosil. Lapisan batuan dikatakan berumur prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil prakambrium. Lapisan prakambrium terdiri dari batuan-batuan berhablur, baik yang berasal dari pembentukan magma cair, maupun dari peleburan kembali sedimen-sedimen dan batuan lainnya, yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku.
2. Paleozoikum
a. Kambrium
Ditandai adnya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi. Semuia masih hidup terbatas pada air laut, terutama jasad-jasad samudera contohnya: archaecyatha dan binatang petunjuk.
b. Silur
Penyebaran fauna lebih luas dibandingkan pada zaman kambrium. Banyak kelompok binatang baru muncul, diantaranyavertebrata atau binatang bertulang belakang.
c. Devon
Bercirikan munculnya tumbuhan darat dan bunatang bertulang belakang. Devon terbagi 3 yaitu: devon bawah, devon tengah, dan devon atas.
d. Carbon
Di tandai dengan timbulnya sejumlah besar carbon bebas di berbagai bagian dunia.
e. Perm
Jadi pada zaman paleozoikum dapat disebut mulai ada tingkat kehidupan. Pada saat itu mulai timbal berbagai kehidupan seperti tumbuhan daratan pertama, ikan, dan ubur-ubur yang tingkat kehidupannya masih sangat sederhana.
3. Mesozoikum
Terdiri dari zaman Kapur, Jura dan Trias. Zaman kapur berumur lebih kurang lebih 900 juta tahun, jura 145 juta tahun, dan trias 190 juta tahun. Ketiga zaman ini disebut tingkat kehidupan pertengahan.
4. Kenozoikum/Neozoikum
Terdiri dari zaman tersier dan kwarter dan merupakan tingkat kehidupan baru.
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
a. Teori Apungan/ Hanyutan Benua (Continental Drift Theory)
Teori in dikemukakan oleh Alfred Wagener pada tahun 1915. Menurutnya, kira-kira 200 tahun yang lalu terdapat satu buah daratan yang dikelilingi oleh lautan. Daratan atau benua besar ini dinamakan Pangea, yang dikelilingi oleh lautan yang luas bernama Panthalassa. Selama berjuta-juta tahun benua ini bergerak dan akhirnya terpisah satu sama lain seperti yang kita lihat sekarang.
Keterangan:
a. 200 juta tahun yang lalu hanya ada sebuah massa daratan yang sangat luas, yang disebut Pangea (seluruh bumi) dan satu samudera yang sangat besar, Panthalassa, serta ada sebuah anak laut yang panjang, Laut Thetys, yang membentang menuju pusat Pangea.
b. 180 juta tahu yang lalu Pangea terbelah menjadi dua oleh laut Thetys. Bagian utara adalah Laurasia, yang meliputi Amerika utara, Eropa dan sebagian besar Asia. Bagian selatan adalah Gondwanaland, yang meliputi Amerika selatan, Afrika, Australia, Antartika, dan India.
c. 135 juta tahun yang lalu Samudera Atlantik selatan muncul di antara benua Afrika dan Amerika selatan. Kemudian, India terlepas dari Afrika bergeser menuju Asia. Benua Eropa dan Amerika Utar masih menjadi satu saat itu.
d. Sekarang Amerika utara dan Eropa terpisah menjauh, setelah terpecah 60 jura tahun yang lalu. India mendesak Asia, Austaralia bergerak ke daerah tropis dan antartika bergerak menuju kutub selatan. Bagian laut Thetys yang memisahkan Afrika dengan Eropa semakin kecil dan membentuk laut Mediteran.
Teori hanyutan benua banyak didukung oleh para ahli berdasarkan bukti-bukti yang ada. Bukti-bukti yang digunakan untuk mendukung teori hanyutan benua adalah sebagai berikut:
1. Tepi laut di bagain timur Amerika Selatan dan tepi laut di bagian barat Afrika terlihat memiliki potongan yang cocok satu sama lain
2. Batuan di Amerika selatan dan di Afrika memiliki jenis dan umur batuan yang sama
3. Barisan gunung dan daratan tinggi di Amerika Selatan dan Afrika akan menjadi satu rangkaian jika disatukan
4. Struktur batuan induk di tepi lautan Atlantik di Afrika, Amerika Utara, dan Eropa memiliki potongan dengan bentuk yang cocok satu sama lain
Selain bukti-bukti yang menguatkan, teori hanyutan benua ini juga memiliki kelemaha, yaitu:
1. Teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana dan mengapa benua-benua ini dapat bergerak
2. Teori ini tidak dapat menjelaskan berapa bgian Laurasiadan Gondwana yang tidak diuraikan.
2. Teori Konveksi
Mengemukakan bahwa di dalam lapisan astenosfer terjadi aliran konveksi ke arah vertikal. Aliran tersebut berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya. Aliran konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. Gerak aliran dari dalam menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata.
Salah seorang pengikut teori konveksi, Harry H. Hessmengemukakan tentang aliran konveksi yagn sampai ke permukaan bumi di punggung tengah samudera. Di puncak gunggung tengah samudera tersebut, lava megalir terus dari dalam kemudian tersebar ke kedua sisinya dan membeku membentuk kerak bumi.
3. Teori Perebakan Dasar Laut
Merupakan pengembangan teori konveksi oleh Robert Diesz. Mengemukakan bahwa perubahan kerak bumi didasar laut yang bergerak disebabkan oleh adanya daya dari aarus konveksi yang terjadi di dalam mantel bumi. Dalam mantel bumi terdapat gerakan-gerakan partikel yang disebut arus konveksi. Tenaga yang dihasilkan mendorong magma ke atas sehingga kerak bumi yang merupakan dasar samudera merbak danbergerak saling menjauh.
Tenaga dari dalam mantel bumi terus mendorong magma sehingga mengisi rekahan-rekahan kerak bumi tadi. Magma yang membeku ini membentuk barisan celah samudera yang memanjang sepanjang rekahan di dasar laut.
Teori ini dibuktikan dengan mengukur umur batuan. Batuan penyusun dasar laut yang dekat dengan celah samudera berumur lebih muda dibandingkan dengan batuan yang jauh dari celah samudera. Hal ini membuktikan bahwacelah samudera baru terbentuk setelah terjadi proses.
KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI
Berapa dalamkah bumi ini? jari-jari bumi diperkirakan 6.400 km, sedangkan lubang penggalian terdalam baru sekitar 5 km. Sehingga tidak mungkin rasanya dilakukan penggalian hingga menembus sisi lain bumi. Orang yang pertama sekali mengemukakan pendapatnya mengenai bagian dalam bumi adalah Plato. Ia berpendapat bahwa bumi terdiri atas sebuah masa pijar dan dikelilingi lapisan batuan atau kerak bumi. Masa pijat tersebut kadang mencapai permukaan bumi melalui pipa-pipa gunung api dalam bentuk lava.
Pandangan dari Plato, lambat laun bergeser, penyelidikan seismologi dengan pertolongan alat-alat seismograf telah memberikan pandangan lain mengenai perlapisan dalam bumi. Penyelidikan ini membuktikan bahwa di dalam bumi ditemukan lapisan–lapisan yang dibatasi oleh bidang diskontinu (tidak tersambung). Bidang tersebut ditemukan pada jarak kira-kira 60 km dan diberi nama bidang diskontinu dari Mohorovicic, bidang lain ditemukan pada jarak1.200 km dan 2.900 km dari permukaan bumi. Pada jarak 2.900 km terdapat inti bumi yang memiliki jari-jari 3.500 km. Banyak ahli berpendapat bahwa inti bumi terdiri atas unsur-unsur besi dan nikel.
Suess dan Wiechert mengadakan pembagian perlapisan bagian dalam bumi sebagai berikut:
a. Kerak bumi
Bagian ini memiliki ketebalan 30-70 km, terdiri dari batuan-batuan basa dan masam yang memiliki berat jenis Kira-kira 2,7 gram/cm3. Bagian atas dan tengah kerak bumi disebut lapisan sial karena sebagian besar terdiri dari zat-zat silisium dan aluminium, sedangkan bagian bawah disebut sima karena sebagian besar terdiri atas zat-zat silisium dan magnesium. Kerak bumi dibagi menjadi dua, kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua memiliki ketebalan lebih besar dibandingkan dengan kerak samudera.
Dibagian kerak bumi dapat dilihat berbagai bentuk muka bumi seperti gunung api, pegunungan, lembah, sungai, danau, perairan laut, ataupun samudera yang terbentuk pada lapisan ini.
b. Selubung Bumi atau Sisik silikat
Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.200 km dan memiliki berat jenis 3,4-4 gram/cm. Kerak Bumi dan selubung bumi ini merupakan lapisan litosfer.
c. Lapisan antara atau Chalkosfera
Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.200 km dengan berat jenis kira-kira 6,4 gram/cm3. Lapisan ini sebagian besar merupakan sisik oksida dan sulfida.
d. Inti Besi- Nikel atau Barysfera
Inti bumi tersusun dari nikel dan besi sehingga disebut juga lapisan nife (niccolum= nikel dan ferrum=besi). Lapisan ini memiliki jari-jari kira-kira 3.500 km dan terdiri atas inti luar dan inti dalam. Inti luar memiliki suhu hampir 2.2000C dan ketebalanlaipsan kira-kira 2000 km. Sedangkan pada bagian pusat inti dalam memiliki suhu mencapai 4.5000C.
TEORI LEMPENG TEKTONIK DAN KAITANNYA DENGAN PERSEBARAN GUNUNG API DAN GEMPA BUMI
Pergerakan benua dan dasar laut menurut para ahli disebabkan adanya lempeng dalam kerak bumi. Lempeng-lempeng ini terapung-apung di atas mantel bumi. Arus konveksi yang kuat di dalam astenosfer menggerakkan lempeng-lempeng ini di permukaan bumi. Teori inilah yang dinamakan teori lempeng tektonik
Secara garis besar lempeng di dunia dibagi menjadi dua, yaotu lempeng samudera ynag merupakan dasar laut, dan lempeng benua yang merupakan daratan. Lempeng samudera memiliki berat jenis yang lebih berat dibandingkan lempeng benua. Lempeng samudera sering kita disebut dengan lapisan sima dan lempeng benua disebut lapisan sial.
Lempengan yang menyusun bumi terdiri atas lempeng tektonik yang besar dan kecil. Lempeng tektonik yang besar, antara lain:
1. Lempeng Fasisik, meliputi wilayah lautan Fasifik
2. Lempeng Amerika Utara, meliputi wilayah Amerika Utara
3. Lempeng Amerika Selatan, meliputi wilayah Amerika Selatan
4. Lempeng Afrika, meliputi wilayah Afrika, lautan Atlantik bagian timur, dan lautan Hindia bagian barat
5. Lempeng Eurasia, meliputi Eropa, Asia termasuk Indonesia
6. Lempeng Hindia Australia, meliputi wilayah Lautan Hindia, subkontinen India, dan Australia bagian barat.
7. Lempeng Antartika, meliputi benua dan lautan Antartika
Selain lempeng tektonik yang besar, bumi juga tersusun atas lempeng-lempeng taktonik yang berukuran kecil, antara lain:
1. Lempeng Nazca
2. Lempeng Cocos
3. Lempeng Filipina
4. Lempeng Karibia
5. Lempeng Arab
6. Lempeng Juan de fuca
7. Lempeng Rivera
8. Lempeng Gorda
9. Lempeng Scotia
Pergerakan lempeng tektonik ini menyebabkan bentukan-bentukan alam, sehingga membentuk batas yang memiliki tiga sifat yaitu: divergen atau menjauh, konvergen atau saling bertumbukan, dan lateral displacement atau sesar mendatar.
a. Batas Divergen
Batas divergen terjadi ketika lempeng-lempeng bergerak saling menjauh (proses saling menjauhnya dasar samudera). Magma mengalir keluara dari astenosfer dan terbentuklah lapisan batuan (litosfer) baru. Pada kasus ini, tekanan yang berasal dari dalam bumi sangat besar sedangkan kerak bumi sangat tipis sehingga menyebabkan terjadinya batas divergen. Daerah yang banyak memiliki batas divergen adalah Afrika bagian timur dan Laut Merah.
b. Batas Konvergen
Batas konvergen terjadi ketika sebuah lempeng terbentuk dan saling menjauh satu sama lain di suatu area, maka ditempat lain akan terjadi komvergensi dan tumbukan antar lempeng. Besarnya kekuatan tumpukan tergantung lapisan batuan lempeng. Masa lempeng benua lebih ringan di bandingkan masa lempeng samudra. Lempeng dengan masa lebih ringan akan mendorong lempeng dengan masa lebih berat kebawah. Proses inilah yang disebut dengan subdaksi dan daerah yang terbentuk subdaksi disebut dengan zona subdaksi.
Zona subdaksi dan batas konvergen ini dapat terjadi jika ada pertemuan dan tumpukan antara lempeng samudra denagn lempeng benua, lempeng samudra dengan lempeng samudra dan lempeng benua dengan lempeng benua.
c. Leteral displacement atau sesat mendatar/transform/saling bergesekan.
Lateral displacement terjadi ketika dua lempeng bergerak pada garis yang sama, tidak saling menjauh dan bertumpukan, misal satu bergerak ke utara dan satu ke selatan tanpa ada rekahan atau dikenal dengan pergeseran. Kejadian ini tidak menyebabkan penghilangan atau pemunculan kerak bumi, tetapi sepanjang daerah itu akan terbentuk sesar. Gerakan lempeng tektonik menyebabkan gempa bumi dan terbentuknya gunung.
Ada tiga tipe batas-batas lempeng yang masing-masing dibedakan dari jenis pergerakanya, yaitu:
1. Divergen yaitu lempeng-lempeng bergerak saling menjauh yang menyebabkan naiknya material dari mantel bumi dan membentuk lantai samudera yang luas.
2. Konvergen yaitu lempeng-lempeng bergerak saling mendekati yang menyebabkan salah satuv dari lempeng tersebut masuk kedalam mantel bumi dan berada dibawah lempeng lainnya
3. Patahan transfrom yaitu lempeng-lempeng bergerak saling bergesekan tampa menyebabkan penghancuran pada litosfer.
JAGAT RAYA/ALAM SEMESTA / COSMOS
Jagat raya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup
Salah satu teori yang menjelaskan terbentuknya Jagat Raya adalah Teori Bing-Bang
PANDANGAN MANUSIA TENTANG JAGAT RAYA
• Pandangan Antroposentris (Antropos = manusia, centrum/centris =pusat)
Antroposentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya di alam ini.
• Pandangan Geosentris (geo = bumi)
Geosentris adalah pandangan yang menganggap bumi sebagai pusat jagat raya.
Ahli pendukung pandangan ini antara lain Thales dan Anaximander
• Pandangan Heliosentris (helios = matahari)
Heliosentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari.
Pelopor pandangan ini adalah Nicolaus Copernicus
• Pandangan Galaktosentris
Galaktosentris yaitu pandangan yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi.
Pandangan ini merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
SATUAN JARAK DI JAGAT RAYA
Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical Unit (AU)
• Satu satuan astronomi adalah satu kali jarak rata-rata bumi ke matahari
(± 150.000.000 km).
• 1 SA = 15 X 107 km
• Biasanya hanya digunakan untuk menghitung jarak benda-benda langit yang terdapat dalam sistem tata surya
Tahun Cahaya (TC)
• Satu satuan tahun cahaya ialah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun.
• 1 TC = 3406 X 1015 km
• Dapat digunakan untuk mengukur jarak antar bintang
Paralaks Second (Parsec = Pc)
• Paralaks (detik busur) adalah pergeseran sebuah benda yang sangat jauh bila dilihat oleh pengamat yang tempatnya bergeser terhadap benda, dan bukan karena benda tersebut bergeser.
• 1 Parsec = 3, 26 tahun cahaya = 206.265 SA
• Metode paralaks dapat digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari bumi.
Sudut Paralaks Tahunan sebuah Bintang
ANGGOTA JAGAT RAYA
1. Galaksi
Galaksi adalah sebuah perbintangan yang maha luas, yang di dalamnya terdapat jutaan bahkan milyaran bintang beserta benda-benda langit lainnya sebagai anggota yang beredar mengelilingi pusat gerakan yang teratur.
Bentuk-Bentuk Galaksi
a. Galaksi Bentuk Spiral (S)
Galaksi bentuk ini memiliki lengkungan –lengkungan spiral yang keluar dari sebuah inti yang terang seperti pusaran api raksasa
Contoh : Galaksi Bimasakti dan Galaksi M31 (Messier nomor 31) di Andromeda.
Galaksi spiral mempunyai 3 bagian yang dapat dibedakan dengan jelas yaitu:
- Pusat roda
- Selubung bulat yang membungkus pusat
- Piringan dengan lengan spiral yang mengelilinginya
b. Galaksi Bentuk Elips (E)
Bentuknya lebih sederhana dari galaksi spiral karena hanya terdiri dari pusat (inti) roda dan selubung. Kerapatan bintang-bintang di bagian inti lebih tinggi dibandingkan dengan di bagian tepinya
c. Galaksi Bentuk Tak Beraturan
Bentuknya berupa onggokan bintang-bintang dengan batas yang kurang jelas
Macam – Macam Galaksi
* Galaksi Bimasakti (Milky Way)
• Merupakan salah satu galaksi yang berbentuk spiral yang terdiri atas sekitar seratus juta bintang
• Salah satu anggota galaksi ini adalah matahari
BIMASAKTI
* Galaksi Magellan
• Ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519
• Terletak di daerah rasi Doroda dan Turan yang keliahatan seperti kabut
* Galaksi Andromeda
Galaksi ini berbentuk spiral dengan keunikan sebagai berikut:
• Pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang yang terpisah
• Gugus bulatnya empat kali lebih redup daripada gugus bulat bimasakti
• Inti pusat galaksi sangat terang dan berwarna putih, di sekitarnya terdapat gugus bintang yang sudah tua dan berwarna merah jambu memiliki 7 buah lengan yang membelit ketat dan tergores dengan debu yang bercahaya biru
* Galaksi Roda Biru (Blue pin wheel = M33)
Galaksi ini berbentuk spiral kategori Sc yang kecil dan paling dekat, sehingga para astronomi dapat melihat salah satu bintang yang tergolong supernova
2. Bintang
• Merupakan benda langit yang mempunya cahaya sendiri akibat reaksi inti di dalamnya
• Derajat kekuatan cahaya bintang ditentukan berdasarkan magnitudo
• Semakin kecil magnitudo suatu bintang, makin terang cahaya bintang tersebut
Spektrum Bintang
• Spektrum bintang yaitu uraian cahaya warna- warni yang dipancarkan bintang, dimana warna-warni tersebut menunjukkan perbedaan temperatur bintang spektrum bintang dikelompokkan berdasarkan kemiripan susunan garis yang dinyatakan dalam simbol-simbol kelas spektrum O, B, A, F, G, K dan M
Rasi Bintang
• Adalah kelompok bintang yang seolah-olah berdekatan dan menempel di langit pada malam hari
• Nama-nama rasi bintang antara lain rasi bintang scorpio, rasi bintang orion
Rasi Bintang Orion
TATA SURYA
Tata Surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusat dan sumber cahaya yang dikelilingi oleh planet-planet beserta satelit-satelitnya, asteroid (planetoid), komet, dan meteor.
Teori Terjadinya Tata Surya
a. Hipotesis Kabut atau Teori Kondensasi (Pengentalan)
Hipotesis ini dikemukakan oleh ahli fisiologi Jerman, Immanuel Kant pada tahun 1755 Menurut hipotesis ini, matahari dan planet-planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin dari dalam jagat raya. Karena putaran kabut tersebut, sebagian dari massa kabut tersebut lepas, membentuk gelang-gelang sekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut. Pada gilirannya, gelang itu membentuk gumpalan-gumpalan dan akhirnya membeku menjadi planet-planet, bulan, dan satelit-satelit planet lainnya.
b. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh T.C Chamberlain (ahli geologi) dan F.R Moulton (ahli astronomi). Teori ini menyatakan bahwa planet berawal dari kabut pijar yang terdapat material padat berhamburan saling tarik-menarik dan membentuk gumpalan besar.
c. Teori Pasang Surut Bintang
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys dari Inggris pada tahun 1917 Teori ini mengemukakan bahwa pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut akibat gaya tarik bintang besar yang melintas sehingga membentuk tonjolan seperti cerutu, kemudian terputus membentuk tetesan raksasa dan membeku menjadi planet-planet
d. Teori Vorteks dan Protoplanet (Teori Modern)
Teori modern ini pada dasarnya berawal dari hipotesis kabut Kant dan Laplace tahun 1940
e. Teori Vorteks
Dikemukakan oleh Karl Von Weiszacker
Menurut Weiszacker, Nebula (kabut) terdiri atas vorteks-vorteks (pusaran-pusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula menyebabkan pola sel-sel yang bergolak (turbulen). Pada batas antar sel turbulen, terjadi tumbukan antar partikel yang kemudian membesar dan menjadi planet.
f. Teori Protoplanet
Dikemukakan oleh Gerard P. Kuiper
Menurut Kuiper, planet terbentuk melalui golakan (turbulensi) nebula yang membantu tumbukan planetesimal, sehingga planetesimal membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi planet.
MATAHARI
Matahari merupakan sebuah bintang yang memancarkan sendiri sumber energinya ke segala penjuru dan menjadi pusat tata surya.
Ciri-ciri matahari:
1. Massa matahari = 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99% massa total tata surya dan kira-kira 330.000 kali massa bumi.
2. Jari-jari matahari di ekuator sepanjang 695.000 km atau 108,97 jari-jari bumi
3. Temperatur di permukaan matahari = 6000°C
4. Magnitudo (tingkat kecemerlangan) = -26,8
5. Magnitudo berotasi dengan kecepatan yang tidak sama antara bagian kutub dengan bagian ekuator. Di bagian ekuator, periode rotasi matahari adalah 27 hari, sedangkan di kutub, periode rotasi matahari adalah 30 hari
Bagian-Bagian Matahari
1. Bagian dalam matahari (Interior matahari)
Terdiri atas inti matahari, daerah radiatif, dan daerah konveksi. Di bagian inti terjadi reaksi termonuklir yang mengubah atom hidrogen menjadi helium yang menghasilkan energi yang akan dilepas oleh matahari.
2. Permukaan matahari (Fotosfer)
Terdiri atas gas padat yang terlihat sebagai bola perak yang berkilauan.
Di permukaan matahari ini dapat terlihat adanya:
a. Bintik-bintik hitam (sunspot)
Sunspot merupakan bintik-bintik hitam matahari yang mempunyai medan magnet yang kuat dengan temperatur 3600°K
b. Fakula
Fakula yaitu awan hidrogen yang tampak seperti benang-benang gelap di permukaan matahari.
c. Granula
Granula merupakan sel-sel yang menutupi permukaan matahari akibat proses konveksi
3. Kromosfer
Kromosfer terletak di atas fotosfer dengan ketebalan diperkirakan sekitar 8000 km dan terlihat berwarna merah. Kromosfer yang menjulang tinggi sampai lapisan terluar dari matahari dinamakan korona. Diantara lapisan kromosfer dengan korona kadangkala terjadi semburan api yang tinggi dan dapat mencapai ribuan kilometer yang disebut prominens Matahari
Matahari dan lapisanya Korona Matahari
PLANET-PLANET
• Planet bergerak dengan arah yang sama mengelilingi matahari, tetapi dengan lintasan dan jarak terhadap matahari yang berbeda-beda
• Lintasan planet merupakan bidang yang berbentuk elips
• Kebanyakan planet mempunyai satelit (pengiring) seperti bulan sebagai satelit bumi.
• Planet yang tidak mempunyai satelit (pengiring) yaitu Merkurius dan Venus.
Hukum-Hukum tentang Planet
• Hukum I Kepler
“ Lintasan planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips dimana matahari terletak pada salah satu titik api (fokus) ”.
Hukum ini menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidak selalu sama
Perihelium yaitu posisi planet pada saat berada pada jarak terdekatnya dengan matahari
Aphelium yaitu posisi planet pada saat berada pada jarak terjauhnya dengan matahari
• Hukum II Kepler
Hukum Keppler II
“ Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi planet itu melewati bidang yang sama luasnya, dalam jangka waktu yang sama”.
Hukum ini menjelaskan bahwa planet beredar mengelilingi matahari dengan kecepatan tidak tetap. Kecepatan planet pada saat planet berada pada jarak terdekat dengan matahari (perihelium) lebih cepat dari pada saat planet berada pada jarak terjauh dengan matahari (aphelium)
• Hukum III Kepler
“Pangkat dua waktu revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak
rata-rata dari matahari”.
Jika waktu revolusi planet = P,
jarak rata-rata planet ke matahari = J,
maka Hukum Kepler III dapat dinyatakan dengan:
P2 = C, dengan C merupakan bilangan konstan Hukum II Kepler)
J3
atau
PA2 PB2 PC2
—- = —- = —- dan seterusnya
JA3 JB3 JC3
Keterangan:
PA = waktu revolusi planet A JA = jarak rata-rata planet A ke matahari
PB = waktu revolusi planet B JB = jarak rata-rata planet B ke matahari
Hukum Titus-Bode
“Jarak antara planet ke matahari dapat dihitung dengan menggunakan deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48 dan seterusnya dengan menambahkan bilangan 4 pada tiap-tiap suku deret itu, kemudian setelah itu dibagi 10”
Gambarannya sebagai berikut:
Deret ukur= 0 3 6 12 24 48 96 182 384
+4 = 4 7 10 16 28 52 100 186 388
:10 = 0,4 0,7 1 1,6 2,8 5,2 10 18,6 38,8
Planet =
M —- V —- B —- Ma —- Pl —- J —- S —- U —- N
Klasifikasi Planet
Berdasarkan letaknya, dengan bumi sebagai batasnya, maka planet dibedakan menjadi:
1. Planet Inferior (Inferior Planets)
Planet Inferior yaitu planet-planet yang lintasannya diantara bumi dan matahari, terdiri atas Merkurius dan Bumi.
2. Planet Superior (Superior Planets)
Planet superior yaitu planet-planet yang lintasannya di luar bumi, terdiri atas Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Berdasarkan letaknya dengan planetoid sebagai batasnya, maka planet dibedakan menjadi:
a. Planet dalam
Planet Luar merupakan planet-planet yang lintasannya terletak diantara bumi dan matahari. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Merkurius dan Venus
b. Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar bumi dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang dari jarak rata-rata bumi ke matahari
Kedudukan planet dalam atau planet luar ditinjau dari bumi selalu berubah-ubah karena pengaruh kecepatan edar planet yang berbeda-beda. Perubahan kedudukan ini menyebabkan adanya:
a. Elongasi Planet Dalam
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi – Planet Dalam dan Bumi – Matahari. Elongasi planet dalam tidak lebih besar dari 90° karena lintasan planet dalam lebih kecil dari lintasan bumi mengelilingi matahari.
b. Elongasi Planet Luar
Yaitu sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi – Planet Luar dan Bumi – matahari. Elongasi planet luar dapat mencapai 180° karena lintasan planet luar lebih besar dari lintasan bumi mengelilingi matahari.
Berdasarkan komposisi material penyusunannya, planet dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Jovian Planet (Giant Planet)
Jovian Planet yaitu planet-planet raksasa yang komposisi materi penyusunannya bukan berupa batu/material yang padat, melainkan gas.
Yang termasuk Jovian Planet yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
b. Teresterial Planet (Telluric Planet)
Teresterial Planet adalah planet-planet yang komposisi materi penyusunannya berupa batuan
Yang termasuk Teresterial Planet antara lain Merkurius, Venus, Bumi, Mars
Merkurius
• Termasuk planet dalam atau inferior dan memiliki jarak paling dekat dengan matahari (0,39 SA)
• Elongasi terbesarnya yaitu 28° baik barat maupun timur
• Kadang terlihat pada sore hari sebelum matahari terbenam dan pagi hari sebelum matahari terbit
• Tidak mempunyai lapisan atmosfer
• Tidak mempunyai satelit/bulan dan tidak mempunyai cincin (ring)
Merkurius
Venus
• Sering disebut sebagai “bintang kejora” atau “sahara”
• Terlihat paling terang dari bumi karena jaraknya paling dekat dengan bumi
• Rotasinya berlawanan dengan bumi (dilihat dari venus, matahari terlihat terbit di barat dan terbenam di timur seperti merkurius, venus terlihat sebagai bintang pagi dan bintang sore jika dilihat dari bumi, serta memantulkan cahaya paling terang
• Permukaan venus tidak dapat dilihat karena terhalang oleh awan tebal yang mengandung asam sulfat dan hujannya merupakan cairan yang paling merusak (korosif) dalam tata surya
• Tidak mempunyai satelit dan cincin
Venus
Bumi
• Dikenal sebagai “planet biru” karena sebagian besar permukaan bumi diselimuti air sehingga dapat dihuni makhluk hidup
• Jarak antara bumi – matahari adalah satu Satuan Astronomi (SA)
= 159.000.000 km
• Bumi berevolusi selama “satu tahun siderik” = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik
• Rotasi bumi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit satu hari siderik = satu hari bintang
Bumi
Mars
• disebut planet Anggar
• tampak agak merah karena mengandung karat besi
• mirip bumi sehingga dulu orang berpendapat bahwa ada kehidupan di Mars
• atmosfernya mengandung CO2
• mempunyai dua satelit yaitu Phobos dan Deimos
• Hasil penyelidikan AS dengan menggunakan pesawat antariksa Viking II menyatakan bahwa permukaan Mars mirip padang tandus diselingi lumpur yang telah mengendap
Mars
Jupiter
• merupakan planet paling besar dalam tata surya
• atmosfer Jupiter tidak turut berotasi atau berotasi sangat lambat, sehingga mengakibatkan pusaran pada bagian atas atmosfernya. Pusaran atmosfer tersebut dari Bumi nampak sebagai “noda merah besar”• mempunyai paling banyak satelit dbandingkan dengan planet lain (14 satelit). Empat satelit terbesarnya diberi nama satelit “Galilean” karena ditemukan oleh Galileo Galilei mempunyai kepadatan planet yang sangat rendah, karena 85% tersusun atas hidrogen
Jupiter
Saturnus
• terlihat lebih indah karena memiliki “cincin” atau ring yang merupakan batuan padat bahan pembentuk bulan atau satelit• bintang ada di balik Saturnus tampak jelas dilihat dari bumi karena beberapa bagian diantara pembentuk cincin Saturnus yang sangat tipis itu adalah butir-butir es hingga tahun 1966, diketahui terdapat 10 satelit yang mengorbit Saturnus di luar cincinnya
Saturnus
Uranus
• semua permukaan Uranus pernah menghadap matahari secara tegak lurus, karena orbit kemiringannya sebesar 98° terhadap ekuator
• atmosfer Uranus tersusun atas metana (CH4) hidrogen, helium, dan methane (CH4)
• • hasil penyelidikan NASA pada tahun 1977, menemukan bahwa Uranus merupakan planet kedua yang memiliki cincin. Ini terbukti dari adanya lingkaran-lingkaran materi yang mengelilinginya hingga saat ini diketahui Uranus memiliki 5 satelit yaitu Oberon, Titania, Umbriel, Ariel, dan Miranda
• planet ini juga diketahui mempunyai 9 cincin
Uranus
Neptunus
• dilihat melaliu teleskop, planet ini tampak memantulkan warna hijau kebiruan. Salah satu penyebabnya adalah adalah karena permukaan Neptunus diliputi awan tebal yang berwarna hijau kebiruan.
• lapisan atmosfernya terdiri atas gas hidrogen, helium, dan metana
• hingga saat ini diketahui Neptunus mempunyai 2 buah satelit yaitu Triton dan Nereid
Neptunus
BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI
Bulan
Peredaran Bulan
Peredaran bulan terdiri dari 3 gerakan yaitu:
1. Rotasi bulan
Rotasi bulan yaitu bulan berputar pada porosnya. Rotasi bulan ini menyebabkan permukaan bulan yang tampak dari bumi seakan-akan selalu bagian yang sama.
Ada tiga faktor yang menyebabkan permukaan bulan yang tampak dari bumi hanya sebagian yaitu:
a. Librasi Paralaktik
b. Librasi Bujur
c. Librasi Lintang
2. Revolusi bulan, yaitu bulan beredar mengelilingi bumi dengan arah barat-timur. Untuk satu kali mengelilingi bumi, diperlukan waktu selama 29,5 hari (disebut satu bulan atau peredaran sinodis bulan)
3. Revolusi bumi, yaitu bulan bersama bumi bergerak mengelilingi matahari. Bulan dan Bumi mengelilingi matahari dalam waktu 365 hari (disebut satu tahun
a. Perubahan Bentuk Semu Bulan
Bentuk bulan selalu tampak berubah-ubah. Perubahan kenampakan bentuk bulan disebabkan oleh perubahan kedudukan Bulan terhadap bumi. Ada empat tahap kedudukan bulan yaitu: a. Tahap pertama (bulan baru), bulan tidak terlihat karena bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga bagian gelapnya menghadap ke arah kita
b. Tahap Kuarter 1 atau “minggu pertama”, bulan tampak berbentuk sebelah. Hal ini terjadi pada saat bulan berada di sisi matahari
c. Tahap Bulan Purnama yang disebut “Oposisi”, seluruh permukaan bulan terlihat. Hal ini terjadi karena seluruh permukaan Bulan yang mendapat cahaya Matahari menghadap ke Bumi
d. Tahap Kuarter III atau “minggu ketiga”, bulan terlihat mulai mengecil kembali (terlihat berbentuk setengah lingkaran). Hal itu terjadi karena hanya setengah bagian Bulan yang menghadap ke Bumi mendapat cahaya Matahari.
Gerhana
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi pada waktu Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus dan pada fase bulan baru.
Tiga jenis gerhana Matahari:
1. Gerhana Matahari total
2. Gerhana Matahari sebagian
3. Gerhana Matahari cincin
Komet
• Komet adalah benda angkasa yang tidak padat, terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil (debu) tercampur dengan gas (karbondioksida, metana, air) kepala komet terdiri atas inti dan koma. Koma yaitu kabut tipis yang mengelilingi inti.
• Komet yang berukuran besar umumnya terdiri atas bagian kepala dan ekor
• ketika komet mendekati matahari ekornya berada di belakang
• ketika sejajar dengan matahari, ekornya berada di samping
• ketika menjauh dari matahari, ekornya berada di depan
Jenis-Jenis Komet
Menurut bentuknya, Komet dapat dibedakan menjadi:
• Komet berekor
Komet berekor yaitu Komet yang lintasannya jauh sampai beredar di daerah yang sangat dingin.Pada waktu mendekati matahari, Komet ini akan melepaskan gas yang diabsorpsi di daerah dingin untuk membentuk koma dan ekor
• Komet tak berekor
Komet tak berekor yaitu Komet yang lintasannya sangat pendek sehingga tidak memiliki kesempatan mengabsorpsi gas di daerah yang sangat dingin. Pada waktu mendekati matahari, Komet ini tidak membentuk koma dan ekor
Berdasarkan lintasannya, Komet dibedakan menjadi:
• Komet periodik, yaitu komet yang memiliki lintasan berbentuk elips yang sangat lonjong yang memungkinkan komet secara periodik mendekati matahari Komet nonperiodik, yaitu komet yang memiliki lintasan berbentuk parabola atau hiperbola.Komet jenis ini hanya sekali tampak mendekati matahari, kemudian hilang selama-lamanya.
Beberapa Komet terkenal antara lain Komet Halley, Komet Kohoutek, Komet Biela, Komet Encke, Komet West, Komet Hyakutake, Komet Hale-Bopp
Meteor dan Meteorit
• Meteor atau bintang beralih adalah benda langit yang sangat kecil yang terdiri atas debu, pasir, atau kersik langit yang bergerak mengelilingi Matahari seperti planet.
• Timbulnya jalur cahaya di langit karena meteor bergerak dengan cepat ketika memasuki atmosfer bumi sehingga menjadi panas dan terbakar yang pada akhirnya menyala.
• Meteorit atau batu bintang beralih adalah meteor yang berukuran sangat besar sehingga tidak terbakar habis saat memasuki atmosfer bumi
Meteorit Will Almette
Planetoid dan Asteroid
• Planetoid atau Asteroid adalah batu-batuan yang bergerak mengelilingi Matahari, tetapi ukurannya sangat kecil untuk digolongkan sebagai planet, sehingga Asteroid disebut Planetoid atau planet kerdil.• Sebagian besar Asteroid menempati sabuk utama yang berada di antara orbit Mars dengan Jupiter. Nama-nama Asteroid terkenal antara lain : Ceres, Vesta, Aresthusa, Hidalgo, Icarus, dan Hermes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar