Kamis, 12 April 2012

Mencegah Anak terkena "AUTIS"

Assalamualaikum WR. WB.
Kali ini saya akan membahas tentang penyakit autis.
Autis kini bukan nama yang asing lagi. Autis pertama kali muncul tepatnya di Amerika Serikat. Hampir 11,7% anak berusia 1-3 tahun sudah terkena Penyakit ini. Kemudian makin lama AUTIS menyebar ke Indonesia. Pertama kali orang mengira itu adalah penyakit kelainan jiwa/sakit jiwa. Tapi itu salah, karena Autis dan sakit jiwa berbeda. Jika pada Sakit jiwa segala tingkahnya aneh dan di luar perilaku orang normal dan tak dapat di sembuhkan, pada Autis berbeda, Autis adalah penyakit "Anti Sosial" yaitu karena kurangnya komunikasi sewaktu kecil.
Ada Beberapa Tips untuk menghindari Penyakit ini :

1. Ajak berkomunikasi
Kebanyakan penyakit ini menyerang jenis orang kaya. Karena kebanyakan orang kaya selalu sibuk setiap harinya ntah Ayah atau Ibu. Jika Orang tua terus bekerja, maka anak tidak akan bisa berkomunikasi, itulah faktor yang paling mempengaruhi. Oleh karena itu ketika mempunyai anak ajarila ia berkomunikasi dan ajarkan semua hal-hal yang Positif. Dengan begitu ia akan Mudah berkomunikasi dan berpikir.

2. Jangan memberi makan Sembarangan
Memberi makanan sembarangan pada anak/bayi juga akan berpengaruh pada otaknya. Gizi sangat dominan pada anak/bayi, oleh karena itu berilah makanan yang cukup Bergizi dan jangan memberi sembarang makanan. Tapi jangan juga memberi makanan yang Kadar Gizinya terlalu tinggi, sebab itu akan mempengaruhi kerja otak dalam menyerap gizi.

3. Untuk ibu yang mengandung jangan mengidam sembarang makanan
Pengaruh dari mengidam akan jatuh ke kandungan/jabang bayi :D. Karena setiap makanan yang di makan oleh ibu otomatis akan di makan juga pada bayi. Dan pengaruh makanan itu sangat tinggi untuk kandungan, karena setiap makanan yang ia terima dari ibu akan di serap oleh bayi. Gizi dari makanan itulah yang membuat bayi akan sehat atau tidak.

4. Jangan sering beri makanan instan
Makanan instan dan makanan dengan berbagai campuran bahan kimia walaupun mereka bilang tidak ada efek samping bagi kesehatan anak-anak dan bayi. Bisa jadi di masa depan produk yang sering di makan anak kita dinyatakan tidak layak konsumsi dengan deteksi teknologi canggih. Banyak zat kimia yang dipaksakan masuk makanan dan minuman sebagai pewarna, perasa, pemanis, pengawet, penguat rasa, penyedap, pengemulsi, dan lain-lain.

5. Jangan Suka melarang anak/bayi
Ketika anak bermain pasti  ada saja kelakuan yang membahayakan keselamatan. Dan mungkin anda akan melarang atau pula memarahinya. Sebenarnya itu tidak boleh, karena dengan melakukan kegiatan tersebut anak akan belajar untuk memahaminya. Jangan sekali-kali anda menakuti anak. Karena mungkin anak akan phobia atau merasa takut kepada benda tersebut dan itu akan mempengaruhi jiwa dan mentalnya. Sebaiknya kita hanya mengawasi ia bemain, dan jika ia memegang benda berbahaya, usahakan anda membujuk ia untuk membuangnya, misalnya anda berpura-pura meminjam benda itu untuk mengusir hantu atau sebagainya. Dengan begitu ia akan mengerti dan belajar dengan hal tersebut.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Jika ada kalimat yang salah mohon maklumi karena ini hanya pendapat saya yang saya pelajari.
Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat untuk yang membacanya
Wasslamaualaikum WR. WB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar